MAKALAH DESAIN PENELITIAN PENDIDIKAN;
METODE EKSPERIMEN (BUKU RESEARCH METHOD JOHN CRESWELL)
Oleh: Jamal Abdul Nasir
Sabtu 28 Mei 2016 Masehi/ 21 Sya'ban 1437 Hijriah
KATA PENGANTAR
بِسْمِ
اللهِ الرًّحْمنِ الرًّحِيْمِ
Madhun
wa syukrun yurma ala Allah qathun la ghairuh, salmon wa shalatun yustawa ala
nabi al-akhir narju syafa’atuh
Selanjutnya,
saya bernama Jamal Abdul Nasir mengucapkan dengan penuh hormat kepada Prof Dr.
H. Muhibbin Syah, M.Ed. dan Dr. Asep Nursobah, - sebagai Dosen dalam
mata kuliah Model Penelitian Pendidikan Program Pascasarjana Program Studi
Pendidikan Islam Strata 3 – yang telah memberikan saya kepercayaan dalam
membuat makalah bedah buku John Creswell; Research Education bab Metode
Eksperimen.
Makalah
ini akan dipresentasikan dalam beberapa pendekatan, 1. Presentasi dilaksanakan
dalam bentuk kajian teks makalah yang akan dibagikan kepada rekan mahasiswa, 2.
Presentasi akan dilakukan dengan memakai program Power Point, menjelaskan
garis-garis yang dianggap menjadi core makalah, dan selanjutnya 3.
Presentasi dilaksanakan dengan membuka dialog sharing, 4. Presentasi
dari Dosen (sebagai konfirmasi bahasan).
Pembuatan
makalah ini tentu tidak akan sepenuhnya sempurna, pasti ada kekurangan yang
ditimbulkan dari berbagai sisi, maka sebab itulah saya membuka motivation
critic dari semua.
Demikian
Kata Pengantar ini dibuat dan disampaikan, asykuru syukron katsir ‘ala
ihtimamikum.
Penyusun
Jamal Abdul
Nasir
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………….
Bab I Pendahuluan …………………………………………………….
Bab II Pembahasan …………………………………………………….
A.
Pemahaman
tentang Eksperimen …………………………………
B.
Ciri
Ciri Khusus Kunci Eksperimen ……………………………..
C.
Tipe
Tipe Eksperimen ………………………………..………
D.
Potensi
Masalah Etik dalam Eksperimen ……..……………..
E.
Langkah
Langkah Pelaksanaan Eksperimen ……………………..
F.
Evaluasi
Eksperimen …………………………………………….
Bab III Kesimpulan ……………………………………………………
Daftar Pustaka …………………………………………………………
BAB
I
PENDAHULUAN
Penelitian
beberapa abad belakangan ini menjadi hal yang sangat galib dilaksanakan di
berbagai macam lembaga dan tingkatan, termasuk dalam bidang pendidikan.
Sebagaimana diketahui bahwa perkembangan penelitian ini sangat lama dalam
sejarahnya, begitupun fokus atau kajian penelitiannya sampai akhirnya
diberlakukan dan dibuatkan berbagai tools dan kerangka penelitian dalam bidang
pendidikan-pun lama prosesnya, sampai sekarang dengan mudah dapat dilakukan
proses penelitian dengan alat kelengkapan yang sangat sangat lengkap, mulai
dari cara mengumpulkan data sampel hingga cara memecahkan atau memutuskan
masalah yang dimasukan dalam focus penelitian.
Oke,
model penelitian terbagi menjadi dua yakni kuantitatif artinya data
penelitiannya merupakan angka angka (numeric) dan penyelesaiannya pun
harus melalui jalur dan tool khusus dat angka. Selanjutnya adalah model
penelitian kualitatif, artinya data penelitiannya merupakan gagasan yang tidak
sama sekali membentuk angka angka, dan untuk penyelesaiannya tidak memakai
jalur dan tool angka, melainkan ada metode dan penyelesaiannya tersendiri, nah
model penelitian kualitatif inilah yang selanjutnya akan dibahas salah satunya.
Lebih
jauh lagi bahwa dalam penelitian pendidikan sudah banyak alternative
alternative rancangan penelitian yang dapat dipakai dalam upaya pengumpulan
data sampel, menganalisis datanya, mengiterpretasikan datanya, dengan masing
masing model penelitian yang dipakai (kualitatifkah atau kuantitatifkah).
Rancangan penelitian ini akan memberikan pemahaman lebih dalam lagi mengenai
penelitian pendidikan, seperti rancangan eksperimen, korelasi, survey,
etnografi, grounded theory, naratif, campur, tindakan; semuanya
merupakan tool untuk menyelesaikan penelitian dengan modelnya masing masing,
sekarang akan dibahas focus pada salah satu rancangan penelitian yang sifatnya
kuantitatif, yakni rancangan eksperimen.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pemahaman tentang Eksperimen
Rancangan ini merupakan pendekatan tradisional untuk melaksanakan
penelitian kuantitatif (numeric). Kegiatan dalam penelitian eksperimen
ini adalah pengujian terhadap gagasan, prosedur dan praktek selanjutnya
diketahui apakah ide atau gagasan ini dapat menjadi pengaruh terhadap variable
Y. pertama tama yang harus dilakukan adalah memutuskan tentang tema ide yang
akan dieksperimen, kemudian memilih individu (sampel) yang akan mengalaminya
dan selanjutnya memberikan pengalaman yang beda sama sekali pada individu yang
lain, kemudian tentukan apakah mereka (para individu sampel yang dieksperimen)
yang mengalami gagasan atau ide akan memiliki kinerja yang jauh lebih baik dari
pada individu yang tidak menjadi eksperimen.
Contoh:
Maryam
melaksanakan suatu eksperimen, apakah siswa yang menerima pengajaran di kelas
tentang bahaya senjata di sekolah (X) mempunyai sikap (pedapat) berbeda
terhadap senjata dibanding siswa yang tidak menerima pengajaran tentang
bahayanya (Y).
Maryam
menggunakan dua kelas kesehatan untuk berpartisipasi dalam eksperimennya,
Maryam memberikan kurikulum kesehatan standar kepada salah satu kelas (kelas
biasa) dan kurikulum standar ditambah dengan serangkaian pelajaran tentang
bahaya senjata di kalangan remaja di kelas yang satunya (kelas eksperimen).
Di
akhir semester Maryam mengadministrasi survey untuk mengukur sikap (instrument)
mengenai bahaya senjata di sekolah. Maryam menemukan bahwa siswa yang mengalami
kurikulum plus plus bersikap lebih negative (tidak setuju sekali) terhadap
keberadaan senjata di sekolah, dibanding siswa yang hanya diberikan kurikulum
normal.
Eksperimen
mulai dipakai ketika penelitian dibutuhkan, misal untuk menetapkan kemungkinan
sebab-akibat (kausal) antara variable independen (X) dan dependen (Y), artinya
kita berusaha mengkondisikan semua variable yang mempengaruhi hasil (Y),
kecuali variable independen (X) yang kita buat, artinya bahwa ketika X dapat
mempengaruhi Y maka artinya X telah menyebabkan Y dan akibat dari X maka
menjadi sebab Y, karena eksperimen prinsipnya adalah pengkondisian, maka
eksperimen ini merupakan rancangan bertipe kuantitatif yang terbaik untuk
menentukan sebab-akibat. Contoh seperti di atas.
B.
Ciri Ciri Khusus Kunci Eksperimen
Ciri khusus
penelitian dengan rancangan eksperimen ada ada enam yakni;
a)
penempatan
sampel secara random pada kelompok kelompok yang berbeda (tidak pilih pilih)
b)
adanya
pengkondisian terhadap Y (extraneous variables), artinya apapun yang
akan menjadi potensi sebab terhadap Y selain X kita, itu di kondisikan,
sehingga apa yang kita harapakan terhadap Y akan terwujud. Selain pakai extraneous
variables juga dipakai cara lain dalam mengkondisikan keadaan seperti
mengadakan pra-tes, covariance, matching data, sampel homogen, blocking
variables.
c)
adanya
manipulasi kondisi perlakuan terhadap sampel, seperti yang terjadi di contoh
atas antara sampel siwa yang hanya diberi pelajaran biasa, dan sampel siswa
yang diberikan pelajaran biasa plus pelajaran bahaya senjata di sekolah. Focus
perlakuan kita ada di X, variable perlakuan (X) perlu memiliki dua tau lebih
kategori (seperti contoh di atas), inilah yang disebut dengan mengintervensi
sampel (pengkondisian) sehingga penelitian yang kita harapkan (Ha) dapat
terwujud.
d)
ukuran
hasil, maksudnya bahwa dalam eksperimen apakah kondisi perlakuan dapat
mempengaruhi Y, ukuran hasil yang baik adalah sampel merespon intervensi kita
juga variabel harus valid (lebih tinggi dari nilai kritis) sehingga penelitian
eksperimen dapat ditarik kesimpulan akhir dengan valid juga.
e)
Perbandingan
kelompok, maksudnya bahwa dalam eksperimen kita membandingkan skor untuk
perlakuan yang berbeda pada hasil (Y), perbandingan kelompok merupakan proses
peneliti untuk mendapatkan skor X dari individu/ kelompok sampel dan kemudian
membandingkan (compare) rata-rata (mean) dan variance,
baik dalam kelompok atau lintas kelompok.
f)
Ancaman
terhadap validitas, maksudnya bahwa dalam eksperimen ide (X) dirancang
sedemikian rupa sehingga kesimpulan yang ditarik itu valid dan reliabel. Adapun
maksud ancaman terhadap validitas merujuk pada alasan spesifik mengapa kita
bisa salah ngambil ketika membuat hipotesis dalam eksperimen itu dapat diakibatkan
oleh a) covariance, b) konstruk sebab-akibat atau c) apakah hubungan
sebab-akibatnya berlaku pada variance banyak orang, aspek, perlakuan dan
hasilnya (internal-eksternal).
C.
Tipe Tipe Eksperimen
Meski eksperimen memilki ciri khusus yang hamper mirip mirip,
tetapi penggunaan dan aplikasinya sangat bervariasi tergantung tipe rancangan
yang digunakan. Rancangan paling galib yang ditemukan dalam bidang pendidikan
adalah;
a)
Rancangan
antar kelompok, artinya eksperimen digunakan untuk membandingkan (compare)
dua kelompok atau lebih
b)
Eksperimen
sejati; artinya rancangan eksperimen yang dijalankan sesuai asas dan ketaatan
karena mengender kelompok dengan cara random, dan dimulai sejak awal
(pra-tes) sampai akhir (pasca-tes)
c)
Eksperimen
kuaci; artinya rancangan eksperimen digunakan dengan menggunakan penematan
kondisi dan eksperimen terhadap kelompok, perlu diketahui bahwa dalam kuaci ini
introduksi ancaman terhadap validitas internal lebih banyak dibandingkan true
eksperimen
d)
Rancangan
factor, artinya peneliti mengidentifikasi pertanyaan (instrument) yang
memasukkan dua variabel (X dan Y), nah kemudian peneliti mengidentifikasi
tingkat masing masing factor (X)
e)
Rancangan
dalam kelompok (individu), peneliti hanya meneliti kelompok tunggal, kita dapat
menelaah individu individu tunggal, tipe seperti ini memiliki beberapa bentuk;
deret waktu, pengukurang ulang, dan subjek tunggal; akan dijelaskan di bawah
ini;
f)
Deret
waktu, artinya jika peneliti hanya memiliki akses satu kelompok saja, maka peneliti
dapat menelitinya selama kurun waktu tertentu butuh banyak pengukuran dan
observasi pra tes dan pasca tes, tidak butuh sampel besar, hanya butuh satu
kelompok untuk diteliti
g)
Pengukuran
ulang, artinya semua sampel dalam kelompok tunggal ini berpartisipasi di sema
perlakuan eksperimen, setiap kelompok individu (internal) mengkondisi masing
masing
h)
Subjek
tunggal, rancangan ini cocok untuk mengintervensi terapeutik di berbagai bidang
seperti Penyuluhan/ Konseling/ Bimbingan baik di bidang kelas, karir maupun di
klinis. Dalam rancangan ini tidak ada kelompok kondisi formal, dalam rancangan
ini masing masing individu mengkodisi masing masing.
Tabel Tipe Eksperimen
D.
Potensi Masalah Etik dalam Eksperimen
Masalah yang sering kali dihawatirkan timbul di rancangan
eksperimen ini adalah masalah etika memberikan perlakuan terhadap individu atau
kelompok kondisi yang menguntungkan, dalam sejarah tidak memberikan perlakuan
adalah bijaksana.
Strategi yang dapat digunakan untuk menangkal masalah ini adalah
dengan memberikan perlakuan setelah eksperimen selesai, memberi perlakuan pada
semua sampel setelah eksperimen selesai (pasca-tes), perlakuan yang
menguntungkan sampel dengan tingkat tertentu, atau menawarkan perilaku yang
menguntungkan kepada kelompok kondisi setelah eksperimen selesai.
E.
Langkah Langkah Pelaksanaan Eksperimen
Ada delapan
langkah dalam melaksanakan penelitian eksperimen yakni;
a)
Memutusan
apakah eksperimen itu dapat menjawab permasalahan penelitian
b)
Membentuk
hipotesis harapan (Ha) untuk menguji hubungan sebab-akibat
c)
Memilih
unit eksperimen dan mengidentifikasi sampel penelitian
d)
Memilih
perlakuan eksperimen dan mengintroduksinya
e)
Memilih
rancangan eksperimen
f)
Melaksanakan
eksperimen
g)
Mengorganisasikan
dan menganalisis data
h)
Mengembangkan
laporan penelitian eksperimen
BAB
III
KESIMPULAN
Rancangan
ini merupakan pendekatan tradisional untuk melaksanakan penelitian kuantitatif
(numeric). Kegiatan dalam penelitian eksperimen ini adalah pengujian
terhadap gagasan, prosedur dan praktek selanjutnya diketahui apakah ide atau
gagasan (X) dapat menjadi pengaruh terhadap variabel Y. Ciri ciri khas penelitian
ini adalah pengambilan sampelnya secara acak, pengkontrolan variabel,
memanipulasi kondisi perlakuan, ukuran hasil, pembandingan kelompokm ancaman
terhadap validitas. Tipe tipe rancangan penelitian ini yakni inter-kelompok,
intra-kelompok, eksperimen sejati, eksperimen kuaci, rancangan factor, deret
waktu, pengukuran berulang ulang, dan subjek tunggal). Adapun langkah langkah
dalam penelitian ini adalah a) memutuskan apakah eksperimen dapat menjawab
permasalahan penelitian, b) membentuk hipotesis untuk menguji hubungan kausal X
dan Y, c) memilih unit eksperimen dan mengidentifikasi sampel, d) memilih
perlakuan eksperimen dan mengintroduksinya, e) memilih rancangan eksperimen, f)
melaksanakan eksperimen, g) mengorganisasi dan menganalisis data, h)
mengembangkan laporan penelitian eksperimen. Adapun dalam mengevaluasi
eksperimen kriteria yang digunakan adalah memiliki intervensi kuat, mendapatkan
keuntungan dari keterlibatan intervensi, memilih sampel dengan jumlah adekuat
perkelompok, menggunakan berbagai ukuran yang valid-reliabel-sensi. Selesai
DAFTAR
PUSTAKA
Buku Rujukan;
John Creswell (2015) Riset
Pendidikan: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi; Riset Kualitatif dan
Kuantitatif Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Software Pembantu;
Corel Draw X4
COVER
RANCANGAN
EKSPERIMEN;
KAJIAN BUKU
JOHN CRESWELL; RISET PENDIDIKAN
Makalah
Dibuat Sebagai Salah Satu Tugas
Pada Mata Kuliah Desain Penelitian
Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Islam
Dosen:
Prof Dr. H. Muhibbin Syah, M.Ed.
Dr. Asep Nursobah
Oleh:
Jamal Abdul Nasir
Anis Nursobah
Asep Dede Kurnia
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG
DJATI BANDUNG
TA 2016-2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar