Minggu, 29 Mei 2016

KOMISI DI DPR RI

Komisi DPR RI

 

Susunan dan keanggotaan komisi ditetapkan oleh DPR dalam Rapat paripurna menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi, pada permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan Tahun Sidang. Setiap Anggota, kecuali Pimpinan MPR dan DPR, harus menjadi anggota salah satu komisi.

Jumlah Komisi, Pasangan Kerja Komisi dan Ruang Lingkup Tugas Komisi diatur lebih lanjut dengan Keputusan DPR yang didasarkan pada institusi pemerintah, baik lembaga kementerian negara maupun lembaga non-kementerian, dan sekretariat lembaga negara, dengan mempertimbangkan keefektifan tugas DPR.

Tugas Komisi dalam pembentukan undang-undang adalah mengadakan persiapan, penyusunan, pembahasan, dan penyempurnaan Rancangan Undang-Undang yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya.

Tugas Komisi di bidang anggaran lain:
  • mengadakan Pembicaraan Pendahuluan mengenai penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah; dan
  • mengadakan pembahasan dan mengajukan usul penyempurnaan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan pemerintah.

Tugas komisi di bidang pengawasan antara lain:
  • melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN, serta peraturan pelaksanaannya;
  • membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan yang terkait dengan ruang lingkup tugasnya;
  • melakukan pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah; serta
  • membahas dan menindklanjuti usulan DPD.

Komisi dalam melaksanakan tugasnya dapat: mengadakan Rapat kerja dengan Presiden, yang dapat diwakili oleh Menteri; mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan pejabat pemerintah yang mewakili intansinya, mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum, mengadakan kunjungan kerja dalam Masa Reses.

LIHAT DISINI SELENGKAPNYA

Sabtu, 28 Mei 2016

NABI NUH, KETURUNANNYA, UMURNYA, BENTUK KAPAL BUATAN NUH DAN KEJADIAN PENGHAPUSAN SELURUH MAKHLUK ALLAH DI BUMI KECUALI IKAN, NUH BESERTA KELUARGANYA SERTA HEWAN HEWAN SALING BERPASANGAN



NABI NUH, KETURUNANNYA, UMURNYA, BENTUK KAPAL BUATAN NUH DAN KEJADIAN PENGHAPUSAN SELURUH MAKHLUK ALLAH DI BUMI KECUALI IKAN, NUH BESERTA KELUARGANYA SERTA HEWAN HEWAN SALING BERPASANGAN

Penulis: Jamal Abdul Nasir
Rabu, 29 Mei 2016 Masehi/ 22 Sya’ban 1437 Hijriyah


Baik searang kita bahas bersama gambaran secara umum tentang nabi Nuh dan apa apa yang terjadi dalam masa hidupnya. Mari simak bersama uraian nyata kisah Nuh yang saya ambil dari Injil versi ahdul qadim, surat Kejadian ayat 6, 7, 8, 9 secara umum (mujmal).
Nuh adalah seorang nabi, baik dan sangat berbeda dengan orang sejamannya, ia selalu dekat dengan Allah (taqarrub). Pada jaman Nuh ini keadaan bumi sangat rusak, begitupun dengan gaya hidup dan pola hidup makhluk Allah di dunia terlebih manusia, semuanya merusak dan tidak teratur.
Allah berfirman kepada Nuh; “aku telah mengutus engkau (Nuh) untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekearasan oleh mereka (yang hidup), jadi aku akan memusnahkan mereka sama sama dengan bumi, buatlah olehmu (Nuh) sebuah bahtera (kapal besar) yang terbuat dari kayu Gafir, bahtera itu harus kamu buat berpetak petak dan harus kau tutup dengan pakal dari luar dan dari dalam, beginilah engkau (Nuh) harus membuat bahtera itu; 300 hasta panjang, 50 hasta lebar, 30 hasta tinggi; buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai 1 hasta dari atas, pasanglah pintunya pada lambungnya (bahtera), buat bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas, sebab sesungguhnya aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit, segala yang ada di bumi akan mati binasa, tetapi dengan engkau (Nuh) aku akan mengadakan perjanjianku dan engkau akan masuk ke bahtera itu, engkau bersama anak anakmu, istreimu, istri anak anakmu, dan dari segala yang hidup dari segala makhluk; dari semuanya (makhluk), haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama engkau (Nuh) jantan dan betina harus di bawa; dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan dari segala jenis binatang melata di bumi, dari semuanya harus datang kepadamu (Nuh) satu pasang kepadamu supaya terpelihara hidupnya; dan engkau (Nuh) bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan, kumpulkanlah itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan dari mereka (makhluk lainnya)”.    Lalu Nuh melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikian dilakukannya (Nuh).
Selanjutnya kisah Nuh ini saya jelaskan dengan gaya berbicara saya, tetap insya Allah sesuai maknanya dengan apa yang ada di kitab Injil ahdul qadim.
Baik selanjutnya Allah menyuruh Nuh dan segala makhluk yang telah dipilih Nuh untuk segera masuk ke kapal buatan Nuh. Pada saat ini Nuh berusia 600 tahun. Kemudian datanglah banjir besar besaran tepatnya tanggal 17 bulan Februari tahun itu mulai dari bawah (mata air) tanah muncul air terus membesar, dari langit terus mengguyur (hujan deras), dari laut luapan air terus membanjiri daratan (tsunami); sampai akhirnya seluruh daratan dan gunung gunung di darat itu tenggelam oleh air banjir bah. Banjir bah ini terus menenggelamkan segala apa yang ada di darat selama 40 hari 40 malam, artinya satu bulan penuh air mata air dari tanah, air dari hujan, air dari laut; semuanya mengguyur daratan sampai daratan itu berubah menjadi permukaan air karena semua daratan tertutup air. Adapun banjir bah ini bertahan menutupi daratan selama 150 hari artinya kurang lebih 5 bulan daratan direndam air. Kita bisa lihat bahwa Nuh dilanda banjir pada umur 600 tahun, nah pas air bah it surut total, kala itu Nuh berumur 601. Artinya air bah bertahan di darat selama setahun kurang lebih. Ok, sebelumnya sebenarnya Nuh melakukan pengetesan surut atau belumnya air bah dengan cara melepas merpati ke luar kapal, tetapi kemudian kembali lagi dengan tidak membawa apa-apa dan juga hanya sebenar (artinya tidak ada tempat berpijak karena semuanya penuh dengan air), nah baru ketika pengetesan ke 2, merpati pulang dengan bawa daun hijau, artinya air sudah mulai surut, baru kemudian ketika merpati dilepas pada saat ketiga kalinya, merpati ini tidak pernah kembali lagi ke kapal perahu Nuh, ini menandakan bahwa air bah sudah surut total, saat inilah umur Nuh 600 tahun.
Adapun pada saat air bah sudah surut total, perahu nabi Nuh berada di puncak gunung Arafat, atau kalau kita duga sebenarnya gunung tertinggi di dunia itu adalah Eferet (Eferes) tinggal kita pindahkan huruf F dan R menjadi EREFET/ EREFES, ini yang kita bersama lebih yakini bahwa berhentinya kapal nabi Nuh itu di tempat yang tertinggi (gunung Arafat/ Arafas/ Afarat/ Afaras). Atau mungkin juga kapal nabi Nuh berhenti di gunung Arafat salah satu tempat yang dikunjungi oleh muslim yang menunaikan haji ke makkah (tempat bertemunya Adam dan Hawa).
Adapun umur total nabi Nuh adalah 951 tahun (hampir 1000 tahun, melebihi umurnya nabi Adam yang hanya berumur 930 tahun).
Kesimpulannya, bahwa segala makhluk Allah berupa hewan hewan di kapal Nuh itu menyebar hidup di daratan dengan kehidupan yang baru, begitupun Nuh dan istrinya serta anak anak Nuh beserta istri anak anaknya menjalani kehidupan yang baru di dunia.
Itulah kisah Nuh dan segala yang terjadi pada masa Nuh, menurut Injil ahdul qadim (perjanjian lama).

Adapun dalil Quran yang berkaitan dengan kisah Nuh adalah sebagai berikut, tapi untuk lengkapnya baca surat Nuh di Quran;
ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا
anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya Dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur. (Q.S. Nuh: 3).
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَعِيسَى وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ وَآتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (Q.S. An-Nisa: 163).
أُولَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا }
mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, Yaitu Para Nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (Q.S. Maryam: 58).
أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً فَاذْكُرُوا آلاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (Q.S. Al-A’raf: 69).
[وَمِنْكَ وَمِنْ نُوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَأَخَذْنَا مِنْهُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا ]
dan (ingatlah) ketika Kami mengambil Perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian yang teguh. (Q.S. Al-Ahzab: 7)
{ أَلَمْ يَأْتِهِمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَقَوْمِ إِبْرَاهِيمَ وَأَصْحَابِ مَدْيَنَ وَالْمُؤْتَفِكَاتِ أَتَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah?[649]. telah datang kepada mereka Rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, Maka Allah tidaklah sekali-kali Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri. (Q.S. At-Taubah: 70).
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ نُوحٍ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ مَقَامِي وَتَذْكِيرِي بِآيَاتِ اللَّهِ فَعَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْتُ فَأَجْمِعُوا أَمْرَكُمْ وَشُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ لا يَكُنْ أَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوا إِلَيَّ وَلا تُنْظِرُونِ
dan bacakanIah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu Dia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, Maka kepada Allah-lah aku bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. (Q.S. Yunus: 71)
قَالُوا يَا نُوحُ قَدْ جَادَلْتَنَا فَأَكْثَرْتَ جِدَالَنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ  قَالَ إِنَّمَا يَأْتِيكُمْ بِهِ اللَّهُ إِنْ شَاءَ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ  وَلا يَنْفَعُكُمْ نُصْحِي إِنْ أَرَدْتُ أَنْ أَنْصَحَ لَكُمْ إِنْ كَانَ اللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يُغْوِيَكُمْ هُوَ رَبُّكُمْ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
mereka berkata "Hai Nuh, Sesungguhnya kamu telah berbantah dengan Kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap Kami, Maka datangkanlah kepada Kami azab yang kamu ancamkan kepada Kami, jika kamu Termasuk orang-orang yang benar". Nuh menjawab: "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri. dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, Sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan". (Q.S. Hud: 32-34).
وَأُوحِيَ إِلَى نُوحٍ أَنَّهُ لَنْ يُؤْمِنَ مِنْ قَوْمِكَ إِلا مَنْ قَدْ آمَنَ فَلا تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan. (Q.S. Hud: 36)
وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ  وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ  قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ  }
dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama Kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) yang Maha Penyayang". dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; Maka jadilah anak itu Termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. (Q.S. Hud: 41-43)
قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ (46) قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ (47) }
Allah berfirman: "Hai Nuh, Sesungguhnya Dia bukanlah Termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan Termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan." Nuh berkata: Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. dan Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaKu, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaKu, niscaya aku akan Termasuk orang-orang yang merugi." (Q.S. Hud: 46-47)
قِيلَ يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ وَأُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ
difirmankan: "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari kami." (Q.S. Hud: 48)
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا } [نوح:11
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, (Q.S. Nuh: 11)
{ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا } [نوح: 28
Ya Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahKu dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan". (Q.S. Nuh: 28)
قَالُوا لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يَا نُوحُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمَرْجُومِينَ (116)
mereka berkata: "Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti Hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan Termasuk orang-orang yang dirajam". (Q.S. Asy-Syu’ara: 116).
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَأَصْحَابُ الرَّسِّ وَثَمُودُ (12) وَعَادٌ وَفِرْعَوْنُ وَإِخْوَانُ لُوطٍ (13) وَأَصْحَابُ الأيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍ كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ (14) أَفَعَيِينَا بِالْخَلْقِ الأوَّلِ بَلْ هُمْ فِي لَبْسٍ مِنْ خَلْقٍ جَدِيدٍ (15)
sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud, dan kaum Aad, kaum Fir'aun dan kaum Luth, dan penduduk Aikah serta kaum Tubba' semuanya telah mendustakan Rasul- Rasul Maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan. Maka Apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? sebenarnya mereka dalam Keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru. (Q.S. Qaf: 12-15)
{ قَالَ نُوحٌ رَبِّ إِنَّهُمْ عَصَوْنِي وَاتَّبَعُوا مَنْ لَمْ يَزِدْهُ مَالُهُ وَوَلَدُهُ إِلا خَسَارًا (21) وَمَكَرُوا مَكْرًا كُبَّارًا (22) وَقَالُوا لا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلا سُوَاعًا وَلا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا (23) وَقَدْ أَضَلُّوا كَثِيرًا وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا ضَلالا (24) }
Nuh berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka, dan melakukan tipu-daya yang Amat besar". dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr". dan sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan (manusia); dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan. (Q.S. Nuh: 21-24).

LETAK SURGA, PENCIPTAAN ADAM & HAWA SERTA CIRI CIRI SURGA MENURUT INJIL (‘AHDUL QADIM)



LETAK SURGA, PENCIPTAAN ADAM & HAWA SERTA CIRI CIRI SURGA MENURUT INJIL (‘AHDUL QADIM)

Penulis: Jamal Abdul Nasir
Rabu, 28 Mei 2016 Masehi/ 21 Sya’ban 1437 Hijriyah


Baik, kita bersama lanjutkan wawasan ketuhanan (teologi) kita demi membantu menambah keimanan kita kepada Allah Tuhan semesta alam (rab al-‘alamien).
Sebagaimana dalam tema kali ini kita bahas mengenai letak surge menurut Injil. Kita tahu bersama sebagai ummat Kristen ahdul qadim dalam surat Kejadian (takwin) ayat 2 nomor 8 sampai dengan 25 itu mengkisahkan Adam (manusia) dan taman Surga. Ayat 2 selengkapnya bisa dibaca di bawah ini;
Selanjutnya Allah membuat taman di Eden (surge) di sebelah timur; disitulah ditempatkannya manusia yang dibentuk itu. Lalu Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah tengah taman itu, serta pohon pengetahuan (khuldi) tentang yang baik dan yang jahat.
Ada suatu sungai mengalir dari Eden (Surga) untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai terbagi menjadi empat cabang, yang pertama namanya PISON yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah HAWILA, di mana tempat emas berada, dan emas dari negeri ini baik di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. Nama sungai kedua adalah GIHON yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah KUSH. Nama sungai yang ketiga ialah TIGRIS yakni yang mengalir di sebelah timur ASYUR. Dan sungai yang keempat adalah sungai EFRAT.
Allah mengambil manusia (Adam) itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu Allah memberi perintah ini kepada manusia; “SEMUA POHON DALAM TAMAN INI (SURGA) BOLEH KAU MAKAN BUAHNYA SECARA BEBAS, TETAPI POHON PENGETAHUAN (KHULDI) TENTANG YANG BAIK DAN YANG JAHAT ITU JANGAN KAU MAKAN BUAHNYA, SEBAB PADA HARI ENGKAU MEMAKANNYA, PASTI ENGKAU MATI”.
Allah berfirman; “tidak baik kalau manusia (Adam) itu sendirian saja, aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia”, lalu Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Di bawahnyalah semuanya (biantang) kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya, dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap tiap makhluk  yang hidup. Manusia (Adam) itu memberi nama pada setiap binatang ternak, kepada burung burung di udara, dan kepada segala binatang hutan. Tetapi bagi dirinya sendiri (Adam), ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia (Adam). Lalu Allah membuat manusia itu tertidur nyenyak (Adam), ketika ia tertidur, Allah mengambil salah satu tulang rusuk dari padanya (Adam) lalu menutupi tempat itu (bekas ngambil rusuk) dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Allah dari Adam itu terciptalah seorang perempuan, lalu dibawanya kepada Adam. Lalu berkatalah Adam itu; “inilah dia tulang dari tulangku dan daging dari dagingku, ia akan dinamai perempuan (Hawa) sebab ia diambil dari laki laki (Adam). Sebab itu seorang laki laki akan meninggalkan seorang ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging, keduanya itu (Adam dan Hawa) dalam keadaan telanjang, tetapi mereka tidak merasa malu.
Kita bisa Tarik kesimpulan dari ayat di atas, kita ketahui bersama bahwa sebenarnya Adam diciptakan sebelum ada hewan hewan, karena Allah kasihan terhadap Adam, maka diciptakanlah hewan hewan kemudian Adam menamai hewan hewan itu (wa’allama adama al-asma kullaha tsuma ‘aradahum…). Kemudian Allah merasa bahwa Adam itu tidak sepadan dengan hewan, maka dari alasan ini Allah mengambil tulang rusuk Adam dan terciptalah makhuk sejenis yakni manusia bernama hawa (perempuan). Nah adapun amanah Allah kepada Adam untuk tidak memakan buah khuldi itu adalah diucapkan Allah sebelum penciptaan Hawa, artinya Hawa tahu bahwa Khuldi itu haram di makan dari Adam, dan Hawalah yang digoda oleh hewan jenis ular untuk memakan buah khuldi, bukan menggoda Adam.
Kemudian letak surge ketika kita melihat ayat takwin di atas, maka kita ketahui bahwa ciri ciri surge Allah itu di sekelilingknya ada sungai, yakni sungai Pison, Gihon, Tigris dan Efrat; semua sungai ini kita kenal sekarang ada di daerah Timur Tengah (Israel, Mesir, Iran dan kawan kawan daerah Semit). Nah apakah kali ini anda sudah tahu surge ada di mana?, jawaban aqliyah maupun imaniyah itu tergantung pada individu individu masing masing.
Demikian sementara untuk pembahasan ini